"Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu didalam hatinya dan merenungkannya." (Luk 2:19)

Lectio :
Bil 6:22-27: Mzm 67:2-3,5,6,8
Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
Meditatio :
Diawal tahun baru ini Gereja menampilkan figur Maria sebagai bahan permenungan. Alkitab menunjukkan Maria sebagai tokoh yang tenang, perenung, seorang ibu dan wanita yang selalu hadir pada saat-saat menentukan dalam hidup Yesusdan pararasul .Ia pasrah ketika Elisabeth saudarinya hamil di masa tuanya dan menjadi bahan olok-olok orang sekitar. Ia terdiam ketika Yesus menjawab ketus "mengapa kamu mencari Aku," mendampingi Yesus dengan penuh silensium selama 30 tahun di Nazaret. Ia pun hadir di sepanjang jalan salib dan dipuncak Golgota ketika Yesus anaknya sekarat, dan ia pun mendampingi para rasul yang ketakutan di Yerusalem dalam novena sembilan hari sampai Roh kudus datang dan mengubah para rasul menjadi pemberani.
Para ibu keluarga Kristiani,para suster,anak-anak gadis perlu menjadika Maria sebagai model keibuan mereka, bila ingin sukses sebagai wanita,ibu,dan perempuan. Masyarakat modren bermasalah karena peran wanita yang kian berubah, yang tercabut dari locus utamanya, yaitu keluarga. Kendati seorang manita mempunyai karir professional, tetapi ia tetap harus hadir dalam hidup keluarganya. Kesejahteraan sebuah keluarga sangat di tentukan oleh kehadirannya, siasat silensium nya yang mendalam, dan pengobanannya
Contemplatio:
Heninglah sejenak dan hadirkan suasana keluargamu. Hadirkan Bunda Maria dalam keluargam di awal tahun, biarlah Bunda menjadi sumber inspirasi untuk menata hidup keluargamu. Mohonlah penyertaanya
Oratio:
Bunda Maria, aku bawa seluruh keluargaku masuk kedalam keheningan rahim keibuanmu. Cintailah aku diawal tahun baru ini dan berilah aku gizi rohani yang engkau berikan kepada Yesus dan Yusuf dalam ketenangan hidup Nazaret. Amin.
Missio:
Sungguh akan indah sekali bila sepanjang hari ini, di awal tahun baru ini, aku dan seluruh keluargaku hadir di rumah, makan, minum, tertawa, bahkan menangis bersama
Sumber : Renungan Harian Mutiara Iman 2006
by : vito
0 komentar:
Posting Komentar