Senin, 9 Januari 2009

Pesta Pembaptisan Tuhan

" Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan " (Mrk 1:11)

(bersambung)

Minggu, 8 Januari 2009

Hari Raya Penampakan Tuhan

"Dan karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain." (Mat 2:12)

Lectio :

Yes 60:1-6; Mzm 72:2.7-8.10-11.12-13

Ef 3:2-3a.5-6; Mat 2:1-12.

Meditatio :

Sabtu, 7 Januari 2009

Hari Biasa Masa Natal

"Ibu Yesus ada di sini. Yesus dan murid-muridNya diundang juga ke perkawinan itu." (Yoh 2:1-2)

Lectio :

I Yoh 5:14-21; Mzm 149:1-2,3-4.5.6a.9b;

Yoh 2:1-12

Meditatio :

Jumat, 6 Januari 2006

Hari Biasa Masa Natal

" Allah telah mengaruniakan hidup kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam anakNya." (1 Yoh 5:11)

Lectio :

1 Yoh 5:5-13; Mzm 147:12-13.14-15.19-20

Mrk 1:7-11 atau Luk 3:23-38

Meditatio :

(bersambung)

Kamis, 5 Januari 2006

Hari Biasa Masa Natal

" Lihat, inilah seorang Israel Sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya." (Yoh 1:47)

Lectio :
1Yoh 3:11-21: Mzm 100:2,3,4,5;
Yoh 1:43-51

Meditatio :

Orang besa adalah orang yang tahu membesarkan bawahannya. Orang benar adalah orang yang lebih suka membenarkan orang lain dari pada mempersalahkannya.

(bersambung)

Rabu, 4 Januari 2006

Hari Biasa Massa Natal
" Barang siapa berbuat dosa, ia berasal dari iblis." (1 Yoh 3:8)

 Lectio :
1 Yoh 3 :7


(bersambung) 







 

Selasa, 3 Januari 2006

Hari Biasa Masa Natal
"Inilah Anak Domba Allah, dialah yang menghapus dosa-dosa dunia." (bdk Yoh 1:29)


(bersambung)

2 Januari 2006

Pw. St. Bassilius Agung dan Gregorius dr Nasianze
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun : Luruskan jalan Tuhan! 
  seperti yang dikatakan oleh Yesaya." (Yoh 1:23)

 

Lectio:
1 Yoh 2:22-28; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4
Yoh 1:19-28

Meditatio:
Suara di padang gurun! Adakah orang yang mendengar suara di padang gurun? Ataukah itu suatu kiasan tentang suara yang terserap oleh kekosongan karena tidak ada yang mendengarkan?
(bersambung)   

Minggu, 1 Januari 2006

Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah
"Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu didalam hatinya dan merenungkannya." (Luk 2:19)










Lectio :
Bil 6:22-27: Mzm 67:2-3,5,6,8
Gal 4:4-7; Luk 2:16-21

Meditatio :
Diawal tahun baru ini Gereja menampilkan figur Maria sebagai bahan permenungan. Alkitab menunjukkan Maria sebagai tokoh yang tenang, perenung, seorang ibu dan wanita yang selalu hadir pada saat-saat menentukan dalam hidup Yesusdan pararasul .Ia pasrah ketika Elisabeth saudarinya hamil di masa tuanya dan menjadi bahan olok-olok orang sekitar. Ia terdiam ketika Yesus menjawab ketus "mengapa kamu mencari Aku," mendampingi Yesus dengan penuh silensium selama 30 tahun di Nazaret. Ia pun hadir di sepanjang jalan salib dan dipuncak Golgota ketika Yesus anaknya sekarat, dan ia pun mendampingi para rasul yang ketakutan di Yerusalem dalam novena sembilan hari sampai Roh kudus datang dan mengubah para rasul menjadi pemberani.
Para ibu keluarga Kristiani,para suster,anak-anak gadis perlu menjadika Maria sebagai model keibuan mereka, bila ingin sukses sebagai wanita,ibu,dan perempuan. Masyarakat modren bermasalah karena peran wanita  yang kian berubah, yang tercabut dari locus utamanya, yaitu keluarga. Kendati seorang manita mempunyai karir professional, tetapi ia tetap harus hadir dalam hidup keluarganya. Kesejahteraan sebuah keluarga sangat di tentukan oleh kehadirannya, siasat silensium nya yang mendalam, dan pengobanannya

Contemplatio:
Heninglah sejenak dan hadirkan suasana keluargamu. Hadirkan Bunda Maria dalam keluargam di awal tahun, biarlah Bunda menjadi sumber inspirasi untuk menata hidup keluargamu. Mohonlah penyertaanya

Oratio:
Bunda Maria, aku bawa seluruh keluargaku masuk kedalam keheningan rahim keibuanmu. Cintailah aku diawal tahun baru ini dan berilah aku gizi rohani yang engkau berikan kepada Yesus dan Yusuf dalam ketenangan hidup Nazaret. Amin.

Missio:
Sungguh akan indah sekali bila sepanjang hari ini, di awal tahun baru ini, aku dan seluruh keluargaku hadir di rumah, makan, minum, tertawa, bahkan menangis bersama

Sumber : Renungan Harian Mutiara Iman 2006

by : vito